“Kalau di era sekarang kita tidak punya website, tidak punya rumah di dunia maya, ya DMI tidak akan dikenal oleh orang banyak”, ujar Muhamad Muhtarom, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Surakarta saat dikonfirmasi terkait pembuatan website DMI melalui telepon genggamnya pada Sabtu 04/11/2023 malam.
Karena pencerahan lewat organisasi sangat terbatas, kata Muhtarom, maka melalui dunia maya jangkauannya bisa melampaui lintas batas.
Mengingat DMI ini sebuah organisasi yang mengelola masjid, maka komunikasi antar masjid dan komunikasi antara masjid dengan jamaah harus tetap dilaksanakan. Dengan demikian peran dan program-program DMI bisa sampai kepada masyarakat.
Dengan adanya website ini, katanya, kita bisa membuat narasi-narasi yang kondusif, membangun serta memotivasi kehidupan sosial keagamaan di masyarakat. Selain itu, untuk mendorong kepada masyarakat bahwa dunia maya itu tidak hanya mainan dan sekedar dipolitisasi.
“Dunia maya itu harus ada manfaatnya. Bisa memotivasi. Narasi-narasi yang dibangun harus narasi yang positif. Jangan yang negatif, apalagi provokatif”, terangnya.
Terkait ide pembuatan website, menurut pengakuan Muhtarom ini merupakan ide organisasi. Kita sangat membutuhkan website yang resmi. Sehingga legalisasi website bisa terpantau dan legitimasinya ada.
Disinggung masalah pendanaan, Dia berharap ke depan sumber pendanaannya tidak hanya mengandalkan dana hibah yang nilainya terbatas. Akan tetapi, bisa berkolaborasi dengan pihak ketiga supaya ke depan bisa berkiprah lebih banyak. Termasuk bisa membayar pajak untuk setiap tahunnya.
Ditanya tentang persiapan, Muhtarom mengaku, jaringan, rumah dan website sudah ada. Tinggal membuat kamar atau bidangnya. Karena DMI ini banyak bidangnya. Ada bidang sosial, dakwah, ibadah dan lainnya.
Oleh karena itu, ke depannya rumah website DMI ini akan ditata dengan baik. Setiap kamar atau bidang akan diisi oleh pengurus sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tujuannya, untuk mempermudah sumber pemberitaan.
Yang tidak kalah pentingnya adalah desain interior untuk IT harus ditata dengan sebaik-baiknya agar tampilan ke depan lebih menarik.
Karena salah satu tujuan dibuat website dalam rangka menyimpan arsip atau dokumen yang sifatnya non konvensional, maka sasaran kegiatan yang paling pokok adalah kegiatan DMI. Selain itu, kegiatan masjid yang telah diverifikasi serta masjid yang moderat, tawazun, tidak berpolitik praktis dan berada di bawah lembaga DMI.
Pertimbangan lainnya, menurut Muhtarom, saat ini antara yang membaca konvensional dengan yang membaca via handphone atau dunia IT, itu lebih banyak waktunya untuk membaca HP atau dunia maya. Maka, kondisi seperti ini harus kita manfaatkan dan jangan sampai masyarakat tidak ada pilihan. Sebagai penutup, dengan adanya website ini Muhtarom berharap agar website milik DMI itu ke depannya mampu menjadi pencerahan umat, solusi keumatan, memotivasi masyakat untuk berbuat lebih baik dan menjadi media sosialisasi kegiatan DMI di Kota Solo khususnya. [Abdus Sholeh]